Jumat, 19 Oktober 2018
Alhamdulillah menginjak tahun ke 12 semoga di berkahi ya Rabb usaha ini, dan bertahap berkembang atas Ijin Mu
Selasa, 15 Maret 2011
Khasiat Jahe Merah
Manfaat dan Khasiat Tanaman Herbal Jahe Merah Berserta Penyakitnya
Jahe merah termasuk tanaman herbal yang banyak manfaatnya,sekarang banyak produk yang dikemas dalam bentuk bubuk dan dikombinasi dengan bermacam-macam citarasa, : Ada jhe madu, jahe susu,jahe wangi,jahe merah bubuk. dan banyak produk yang lain.Semuanya berbahan dasar tanaman herbal jahe merah, yang sangat mudah untuk ditanam dan dikembangkan.
PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah
Khasiat tanaman herbal :
1. Batuk kering yang tidak kunjung sembuh. Rimpang (ditambah jamu) dikunyah, airnya ditelan.
2. Luka lecet, tertikam, duri. Gatal-gatal. Rimpang dihaluskan.
3. Gigitan ular. Rimpang ditumbuk tambah, garam sdikit, letakkan pada tempat luka.
4. Kolera. Bawang merah 50 gr, akar lempuyang 125 gr, biji kedawung 375,5gr, jahe/ jahe merah 100 gr, kayu manis 125 gr. Rebus dengan 1½ liter air sampai tinggal separohnya, sesudah itu dibubuhi cuka jawa 0,25 liter dan tawas 50 gr, garam ½ sendok teh. Saring bubuhi gula putih halus ¼ cangkir dan minyak poko 2 sendok makan dan kayu putih. Sebelum diminum dikocok dahulu. Penggunaan: dewasa 1 sendok makan tiap ½ atau ¼ jam jam, anak-anak ½ sendok makan.
5. Obat kuat (Aphrodisiak). Jahe secukupnya direbus, minum.
KLASIFIKASI : Jahe merah disebut Zingiberofficinale Linn.var. rubrum termasuk ke dalam spesies jahe atau Zingiber officinale Rosc. Dikenal dengan nama daerah; halia barah, halia udang atau jahe sunti.
SIFAT KIMIAWI : Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, a. l: gingerol & minyak terbang; limonene, 1,8cineole, 10-dehydrogingerdione, 6-gingerdione, alpha-linolenic acid, arginine, asparic, betha-sitosterol, caprilic-acid, capsaicin, chorogenic acid, farnesal, farnese, farnesol.
EFEK FARMAKOLOGIS : Tumbuhan ini bersifat pedas, merangsang selaput lendir perut besar dan usus, mengurangi rasa sakit. Memperkuat khasiat obat lain yang dicampurkan.
JAHE MERAH
Zingiber officinale Linn. Var. rubrum.
Efek zat aktif : Limonene dan Caprylic-acid (rimpang); menghambat jamur candida albicans, antikholinesterase, obat flu. 1,8cineole, (rimpang); mengatasi ejakulasi dini, anestetik, antikholinesterase, perangsangaktifitas syaraf pusat, merangsang ereksi, merangsang keluarnya keringat, penguat hepar. 10-dehydrogingerdione (rimpang) penekan prostagladin, 10-gingerdione (rimpang); penekan prostaglandin, 6-gingerdion, penekan prostaglandin. 6 gingerol (rimpang);merangsang keluarnya ASI, penghambat enzim siklo oksigense, penekanprostaglandin, Alpha-linolenic-acid (rimpang); anti pendarahan diluar haid, merangsangkekebalan tubuh, merangsang produksi getah bening. Arginine (rimpang); mencegah kemandulan memperkuat daya tahan sperma.
Aspartic acid (rimpang); perangsang syaraf, penyegar, Betha-sitosterol (rimpang); merangsang hormon androgen, menghambat hormon estrogen, mencegahhiper-lipoprotein, melemahkan potensi sperma, bahan baku obat steroid.
Jahe merah termasuk tanaman herbal yang banyak manfaatnya,sekarang banyak produk yang dikemas dalam bentuk bubuk dan dikombinasi dengan bermacam-macam citarasa, : Ada jhe madu, jahe susu,jahe wangi,jahe merah bubuk. dan banyak produk yang lain.Semuanya berbahan dasar tanaman herbal jahe merah, yang sangat mudah untuk ditanam dan dikembangkan.
PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah
Khasiat tanaman herbal :
1. Batuk kering yang tidak kunjung sembuh. Rimpang (ditambah jamu) dikunyah, airnya ditelan.
2. Luka lecet, tertikam, duri. Gatal-gatal. Rimpang dihaluskan.
3. Gigitan ular. Rimpang ditumbuk tambah, garam sdikit, letakkan pada tempat luka.
4. Kolera. Bawang merah 50 gr, akar lempuyang 125 gr, biji kedawung 375,5gr, jahe/ jahe merah 100 gr, kayu manis 125 gr. Rebus dengan 1½ liter air sampai tinggal separohnya, sesudah itu dibubuhi cuka jawa 0,25 liter dan tawas 50 gr, garam ½ sendok teh. Saring bubuhi gula putih halus ¼ cangkir dan minyak poko 2 sendok makan dan kayu putih. Sebelum diminum dikocok dahulu. Penggunaan: dewasa 1 sendok makan tiap ½ atau ¼ jam jam, anak-anak ½ sendok makan.
5. Obat kuat (Aphrodisiak). Jahe secukupnya direbus, minum.
KLASIFIKASI : Jahe merah disebut Zingiberofficinale Linn.var. rubrum termasuk ke dalam spesies jahe atau Zingiber officinale Rosc. Dikenal dengan nama daerah; halia barah, halia udang atau jahe sunti.
SIFAT KIMIAWI : Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, a. l: gingerol & minyak terbang; limonene, 1,8cineole, 10-dehydrogingerdione, 6-gingerdione, alpha-linolenic acid, arginine, asparic, betha-sitosterol, caprilic-acid, capsaicin, chorogenic acid, farnesal, farnese, farnesol.
EFEK FARMAKOLOGIS : Tumbuhan ini bersifat pedas, merangsang selaput lendir perut besar dan usus, mengurangi rasa sakit. Memperkuat khasiat obat lain yang dicampurkan.
JAHE MERAH
Zingiber officinale Linn. Var. rubrum.
Efek zat aktif : Limonene dan Caprylic-acid (rimpang); menghambat jamur candida albicans, antikholinesterase, obat flu. 1,8cineole, (rimpang); mengatasi ejakulasi dini, anestetik, antikholinesterase, perangsangaktifitas syaraf pusat, merangsang ereksi, merangsang keluarnya keringat, penguat hepar. 10-dehydrogingerdione (rimpang) penekan prostagladin, 10-gingerdione (rimpang); penekan prostaglandin, 6-gingerdion, penekan prostaglandin. 6 gingerol (rimpang);merangsang keluarnya ASI, penghambat enzim siklo oksigense, penekanprostaglandin, Alpha-linolenic-acid (rimpang); anti pendarahan diluar haid, merangsangkekebalan tubuh, merangsang produksi getah bening. Arginine (rimpang); mencegah kemandulan memperkuat daya tahan sperma.
Aspartic acid (rimpang); perangsang syaraf, penyegar, Betha-sitosterol (rimpang); merangsang hormon androgen, menghambat hormon estrogen, mencegahhiper-lipoprotein, melemahkan potensi sperma, bahan baku obat steroid.
Capsaicin (seluruh tanaman); merangsang ereksi, penghambat keluarnya enzim 5-lipoksigenase, dansiklo-oksigenase, meningkatkan kelenjar endoktrin. Chlorogenicacid (seluruh tanaman), Farnesal (rimpang); mencegah proses penuaan, merangsang regenerasi sel kulit. Farnesol (rimpang) bahan penwangi, parfum, merangsang regenerasi sel.
Sumber : http://aghifaris.blogspot.com/2011
Jumat, 04 Maret 2011
Delivery
TERIMA KASIH KEPADA SEMUA DISTRIBUTOR ATAS KERJASAMANYA SELAMA INI
Senin, 21 Juni 2010
Jumat, 18 Juni 2010
Rumah Sakit berikan Jamu sbg Rujukan Obat
JAKARTA, KOMPAS - Tradisi minum jamu untuk kesehatan sudah lama dilakukan sebagian masyarakat. Kini, di setiap rumah sakit umum direkomendasikan untuk menyediakan klinik obat tradisional. Sekarang sudah ada 17 rumah sakit pendidikan yang memberikan pelayanan jamu sebagai rujukan proses pengobatan.
Untuk meningkatkan jumlah dan jenis obat tradisional yang memenuhi persyaratan efikasi dan keamanan, kerja sama penelitian dengan perguruan tinggi dan lembaga penelitian harus diintensifkan.
Demikian terungkap dalam seminar ”Prospek Pengembangan Jamu Menuju Indonesia yang Sehat dan Mandiri: Harapan dan Tantangannya”, Sabtu (22/5) di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta. Tampil sebagai pembicara Prof Dr Sumali Wiryowidagdo, Apt, dari Pusat Studi Obat Bahan Alam FMIPA UI; Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan Agus Purwadianto; dan Direktur Utama Sido Muncul Irwan Hidayat. Pembicara kunci adalah Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih.
Menkes mengatakan, ”Pasca- pencanangan kebangkitan jamu nasional dua tahun lalu, pemerintah sudah menyiapkan rambu-rambu dan juga sudah menempatkan studi mengenai jamu tradisional di universitas. Sudah ada Program Studi Herbal di Pascasarjana UI,” katanya.
Agus Purwadianto mengatakan, pihaknya akan menyiapkan semua lini agar ada landasan ilmiah bagi jamu sebagai salah satu sarana pengobatan di samping pengobatan farmasi yang sudah ada. (NAL)
Untuk meningkatkan jumlah dan jenis obat tradisional yang memenuhi persyaratan efikasi dan keamanan, kerja sama penelitian dengan perguruan tinggi dan lembaga penelitian harus diintensifkan.
Demikian terungkap dalam seminar ”Prospek Pengembangan Jamu Menuju Indonesia yang Sehat dan Mandiri: Harapan dan Tantangannya”, Sabtu (22/5) di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta. Tampil sebagai pembicara Prof Dr Sumali Wiryowidagdo, Apt, dari Pusat Studi Obat Bahan Alam FMIPA UI; Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan Agus Purwadianto; dan Direktur Utama Sido Muncul Irwan Hidayat. Pembicara kunci adalah Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih.
Menkes mengatakan, ”Pasca- pencanangan kebangkitan jamu nasional dua tahun lalu, pemerintah sudah menyiapkan rambu-rambu dan juga sudah menempatkan studi mengenai jamu tradisional di universitas. Sudah ada Program Studi Herbal di Pascasarjana UI,” katanya.
Agus Purwadianto mengatakan, pihaknya akan menyiapkan semua lini agar ada landasan ilmiah bagi jamu sebagai salah satu sarana pengobatan di samping pengobatan farmasi yang sudah ada. (NAL)
Senin, 17 Mei 2010
KHASIAT JAHE BAGI KESEHATAN TUBUH
Institut Pertanian Bogor (IPB), melalui lembaga Pusat Studi Biofarma mengadakan penelitian tentang jahe yang sangat berguna bagi kesehatan,
Berikut ini, beberapa kutipan tanya jawab yang dilakukan dengan Prof Dr Ir Latifah K Darusman seputar penelitian jahe yang dilakukan oleh Pusat Studi Biofarma IPB. Dalam memberi keterangannya, Prof Dr Ir Latifah K Darusman dibantu oleh dua orang stafnya, yakni Rudi Heryanto, SSi, MSi (keahlian separasi bahan aktif) dan Dr Min Rahminiwati (keahlian farmakologi).
Tanya :
Seberapa penting atau besar/dominant jahe dibanding tumbuhan lain untuk kesehatan?
Jawab :
Jahe merupakan salah satu tanaman obat yang paling sering digunakan untuk komponen jamu. Pusat Studi Biofarmaka bekerjasama dengan Oxford Natural Product telah melakukan studi inventori tumbuhan obat yang digunakan jamu untuk sembilan jenis penyakit. Hasil studi menunjukkan bahwa jahe tercatat sebagai komponen jamu untuk 7 jenis penyakit dan merupakan tanaman obat yang paling umum digunakan untuk jamu yang berkhasiat sebagai penghilang sakit/antiinflamasi dan penghilang gangguan saluran pencernaan.
Tanya :
Bahan-bahan apa saja yang boleh atau dilarang dicampur dengan jahe?
Jawab :
Beberapa studi menunjukkan bahwa pada penggunaan sesuai dosis klinik, jahe tidak berinteraksi dengan pengobatan yang lain.
Tanya :
Lebih baik mana, jahe dimanfaatkan untuk tubuh apakah sesudah makan atau sebelum makan?
Jawab :
Terkait dengan kandungan senyawa bioaktif jahe yang memiliki kemampuan untuk menyembuhkan luka pada lambung maka ada baiknya jahe dikonsumsi sebelum makan
Tanya :
Komposisi jahe akan bermanfaat pada kondisi apa saja? Penyakit apa saja yang bisa dicegah oleh kandungan jahe dan dosisnya berapa dan bila dibuat sendiri pengolahannya bagaimana? Untuk penyembuhan? Penyakit apa saja?
Jawab :
Secara prekinik baik in vitro maupun in vivo, jahe telah dibuktikan memiliki efek antimikrob, antifungal, antihelmintik, antioksidatif, antiimflamasi, antitumor, bersifat imunomodulatori, antilipidemic, bersifat analgesik, dan memiliki efek perlindungan terhadap saluran pencernaan. Sedangkan secara klinik, efek yang paling nyata dari jahe adalah untuk menghilangkan gejala mual pada perempuan hamil. Untuk efek yang lainnya misalnya mencegah mual setelah operasi, mencegah mabuk karena perjalanan, dan sakit karena osteoartitis, secara studi klinik sampai saat ini cukup efektif tapi masih harus dikonfirmasi dengan studi yang lebih jauh.
Sumber : PDGI online
Minggu, 16 Mei 2010
Kirim May 2010
Langganan:
Postingan (Atom)